Review Jurnal Oseanografi Biologi



Nama  : Rois Ferdinansyah
NIM    : H1K014024

PENGARUH GRAZING HERBIVORA PADA LAMUN
“Patterns of Top-down control in a seagrass ecosystem: could a roving apex predator induce a behaviour-mediated trophic cascade?”
Penulis : Derek A. Burkholder, Michael R. Heithaus1, James W. Fourqurean1, Aaron Wirsing dan Lawrence M. Dill
            Penelitian dalam jurnal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh grazing herbivora (Dugong dan penyu hijau) terhadap pertumbuhan lamun Cymodocea angustata, Halodule uninervis, dan Halophila ovalis . Metode yang digunakan yaitu pertama adalah perlakuan  control dimana lamun dibiarkan apa adanya dan perlakuan exclosure yaitu dengan pemberian sangkar pada lamun untuk menghindari grazing oleh herbivora. Selain itu dilakukan analisis kandungan nutrisi Nitrogen, Phosphor dan Carbon. Hasil menunjukkan bahwa pada spesies Halodule uninervis ,densitas mengalami penurunan pada perlakuan pemberian sangkar namun meningkat pada perlakuan control. Sedangkan tinggi daun mengalami peningkatan pada pemberian sangkar sekitar 1-5 kali daripada perlakuan yang dibiarkan. Pada Halophila ovalis densitas tidak ada perbedaan terhadap kedua perlakuan dan tinggi daun juga tidak berbeda secara signifikan. Pada Cymodocea angustata densitas maupun panjang daun lebih tinggi pada pemberian sangkar dibanding perlakuan control. Pengaruh grazing terhadap nutrisi pada lamun tidak terbukti pada penelitian ini, dimana hanya terdapat peningkatan Phosphor pada pelakuan pemberian sangkar.

Marine megaherbivore grazing may increase seagrass tolerance to high nutrient loads
Penulis : Marjolijn J. A. Christianen, Laura L. Govers, Tjeerd J. Bouma, Wawan Kiswara, Jan G.M. Roelofs, Leon P. M. Lamers dan Marieke M. van Katwijk.
            Penelitian betujuan untuk mengetahui efek pemberian nutrisi tinggi dan efek grazing oleh penyu hijau terhadap produksi biomassa dan kandungan nutrisi dari lamun Halodule uninervis. Metode yang digunakan antara lain pemberian sangkar, pemberian fertilizer, pemotongan daun agar menyerupai grazing oleh penyu hijau dan pembiaran lamun apa adanya. Hasil yang didapat pada Halodule uninervis yang dipotong daunnya mengalami peningkatan produksi daun sekitar 70%. Pada perlakuan pemberian sangkar menunjukkan bahwa biomassa dari lamun meningkat sedangkan pertumbuhan daun tetap dan pada lamun yang dibiarkan agar mengalami grazing menunjukkan biomassa yang rendah dan daun yang lebih pendek. Pengaruh grazing terhadap lamun adalah peningkatan biomassa lamun 2 kali lipat sedangkan Nitrogen dan Phospor tidak begitu terpengaruh oleh grazing namun ketika dilakukan penambahan fertilizer yang mengandung N dan P dalam jumlah yang tinggi menunjukkan bahwa grazing dapat meningkatkan toleransi lamun terhadap jumlah unsur N dan P yang tinggi.


Pembahasan  :
            Herbivori (herbivory) atau grazing adalah proses atau kegiatan hewan herbivora mengkonsumsi bagian tubuh tanaman, dimana tanaman tidak mati akibat kegiatan tersebut. Pada jurnal pertama disebutkan bahwa pengaruh grazing terhadap lamun Halodule uninervis diantaranya adalah peningkatan densitas dengan laju pertumbuhan daun yang menurun. Hal tersebut bertentangan dengan jurnal kedua juga menyebutkan bahwa produksi biomassa dari lamun yang mengalami grazing oleh herbivora meningkat 2 kali lipat. Namun pada lamun jenis lain seperti Thalassia testudinum mengalami peningkatan pertumbuhan ketika mengalami grazing oleh Penyu hijau (Kathleen, 2007).
            Kandungan nutrisi dari lamun yang mengalami grazing pada kedua jurnal disebutkan bahwa tidak terjadi perubahan secara signifikan baik Nitrogen maupun Phosphor. Namun grazing menyebabkan peningkatan toleransi terhadap nutrisi yang tinggi (eutrofikasi). Kathleen (2007) menyatakan bahwa grazing penyu hijau menyebabkan lamun Thalassia testudinum mengalami peningkatan energi,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI SISTEM PENCERNAAN IKAN

laporan praktikum akustik dan telemetri kelautan : TARGET STRENGTH

Laporan Praktikum Koralogi