Laporan Praktikum OGK



LAPORAN PRAKTIKUM
OSEANOGRAFI GEOFISIKA DAN KIMIA
PENGUKURAN DAN ANALISIS DATA BEBERAPA PARAMETER GEOLOGI, FISIKA, DAN KIMIA LINGKUNGAN LAUT











Dilaksanakan dan disusun sebagai salah satu komponen penilaian praktikum mata kuliah Oseanografi Geofisika dan Kimia, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan


oleh :
Rois Ferdinansyah
NIM. H1K014024








FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2016

DAFTAR ISI



DAFTAR TABEL


Tabel 1. Pengamatan Parameter Geologi..................................................................................17

Tabel 2. Rata- Rata Kecepatan dan Arah Arus .............................................................................18
Tabel 3. Nilai Kecerahan, pH, Klorofil, Nitrat, dan Fosfat.....................................................20


DAFTAR GAMBAR


Gambar 1. Persentase Jenis Sedimen......................................................................................17
Gambar 2. Rata-rata kecepatan dan arah arus.........................................................................19
Gambar 3. Sebaran Suhu dan Salinitas...................................................................................20





DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Spektofotometri Klorofil ............................................................................26
Lampiran 2. Hasil analisis kandungan nitrat dan fosfat.........................................................27
Lampiran 3. Salinitas dan Arus..............................................................................................28
Lampiran 4. Arah dan Kecepatan Arus...................................................................................33

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Oseanografi Geofisika Kimia. Sholawat dan salam senantiasa kita panjatkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Dr. Agung Dhamar Syakti, DEA dan Mukti Trenggono, S. Kel., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Oseanografi Geofisika Kimia yang telah memberikan petunjuk dalam setiap kegiatan praktikum.
2.      Seluruh asisiten praktikum Oseanografi Geofisika Kimia yang telah memeberikan arahan dan petunjuk selama berlangsungnya kegiatan praktikum.
3.      Semua pihak yang telah membantu penulis sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.



Purwokerto, 15 Januari 2014


Penulis

I. PENDAHULUAN

1.1.           Latar Belakang

Oseanografi terdiri dari dua kata, yaitu oceanos yang berarti laut dan graphos yang berarti gambaran atau deskripsi yang berasal dari bahasa yunani. Maka oseanografi dapat diartikan secara sederhana sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut. Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan eksplorasi ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Kondisi oseanografi merupakan faktor pendukung untuk kegiatan wisata pantai karena berhubungan erat dengan aspek kenyamanan wisatawan (Hutabarat dan Evans, 1985).
Karimun Jawa adalah nama kepulauan di sebelah utara pulau jawa, letaknya kurang lebih 83 km dari kota Jepara Jawa Tengah dan telah ditetapkan menjadi Taman Nasional sejak tahun 2001. Kepulauan Karimun Jawa memiliki tipe ekosistem beraneka ragam, seperti hutan pantai, mangrove forest, ikan hias dan terumbu karang. Sebutan 'karimun jawa the virginal tropical paradise' memang sangat tepat, sebab Karimun jawa memiliki pulau yang berjumlah 27 buah namun baru 4 saja yang berpenghuni. Kepulauan Karimun jawa merupakan kawasan konservasi laut yang memiliki kandungan potensi keanekaragaman flora dan fauna dan ekosistem laut yang khas. Karena kandungan potensi tersebut serta letaknya yang berada pada lintasan wisata bahari antara Indonesia Bagian Barat dan Timur menjadikan wilayah ini sebagai obyek wisata bahari yang strategis (Alfa, 2002).
Salah satu aspek lingkungan yang penting untuk diketahui agar pengembangan wisata pantai dapat dilaksanakan dengan tepat adalah dinamika dari perairan (oseanografi perairan). Hal ini disebabkan karena perairan berupa fluida yang tidak mengenal batas administrasi atau ekologi. Apabila perairan di suatu lokasi terganggu, maka dampaknya akan tersebar ke lingkungan di sekitarnya. Dinamika perairan tersebut dapat diketahui dengan mengetahui parame ter-parameter oseanografi perairan yang dimaksud.

1.2.           Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah:
1.        Mengetahui bagaimana pengukuran dan analisis beberapa parameter geologi, fisika, dan kimia lingkungan laut.
2.        Mengetahui kondisi parameter geologi, fisika, dan kimia lingkungan laut pada suatu lokasi.
3.        Mengetahui interaksi antar parameter lingkungan laut.


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Parameter Geologi Lingkungan Laut

Ukuran butir merupakan hal yang sangat mendasar dalam partikel sediment, transportasi dan pengendapan. Analisis ukuran butir dapat merupakan hal yang penting karena dapat memberikan petunjuk asal sedimen, transportasi dan kondisi pengendapannya (Folk dan Ward, 1957; Friedman, 1979 Bui et al , 1990 dalam Eriksson, 2001). Ukuran partikel sangat ditentukan oleh sifat-sifat fisik mereka dan akibatnya sedimen yang terdapat pada berbagai tempat di dunia mempunyai sifat-sifat yang sangat berbeda satu sama lain. Misalnya sebagian besar dasar laut yang dalam ditutupi oleh jenis partikel yang berukuran kecil yang terdiri dari sedimen halus. Sedangkan hampir semua pantai ditutupi oleh partikel berukuran besar yang terdiri dari sedimen kasar (Ronowicz, 2012).
Material sedimen yang terdeposisi di daerah pentai dan laut dalam dikontrol oleh dua faktor. Faktor tersebut adalah transpor material pelapukan di daratan ke laut dan transpor yang terjadi di dalam laut itu sendiri. Proses pergerakan butiran sedimen menyusur pantai ditimbulkan oleh gerakan orbital gelombang yang menyebabkan sedimen bergerak bolak-balik dalan keadaan suspensi tanpa terjadi perpindahan. Terjadinya perpindahan atau pengangkutan sedimen bila ada arus yang bekerja dan arahnya mengikuti arah arus tersebut (Errikson, 2001).

2.2. Parameter Fisika Lingkungan Laut

2.2.1. Arus

Arus laut merupakan tenaga marin yang berpengaruh terhadap daerah pesisir. Menurut Duxbury et al. (2002) arus laut yang berpengaruh terhadap perkembangan pantai adalah arus pasang surut (tidal current), arus menuju pantai (onshore current), arus susur pantai (longshore current), dan arus balik (rip current). Arus pasut berlangsung ketika air laut bergerak ke arah daerah pesisir pada saat pasang dan berbalik mengalir ke arah laut pada saat surut. Arus menuju pantai (onshore current) terjadi pada saat gelombang yang bergerak ke arah pantai menghasilkan arus pada zona empasan (surf zone). Arus menuju pantai ini membawa sedimen dari laut menuju ke pantai dan mengendapkannya di pantai arus susur pantai (longshore current) adalah arus laut yang terdapat di zona empasan, yang umumnya bergerak sejajar garis pantai, yang ditimbulkan gelombang pecah yang membentuk sudut terhadap garis pantai. Arus balik berperan dalam menyebarkan sedimen dari pantai ke lepas pantai.

2.2.2. Kecerahan

Kecerahan merupakan ukuran kejernihan suatu perairan yang diamati secara visual dan diamati dengan menggunakan Secchi disk. Kecerahan air laut dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor antara lain adanya benda-benda yang melayang-layang pada perairan dekat pantai, nilai kekeruhan yang tinggi dapat menyebabkan terhalangnya penetrasi sehingga tidak masuk keperairan yang dalam dekat pantai, dan besarnya sinar matahari (cahaya) yang langsung masuk keperairan (Sabrina dan Delila, 2001). Semakin dalam sinar matahari (cahaya) dapat menembus ke dalam air, maka semakin tinggi kecerahan air yang terlihat. (Sulistijo et al. 1996). Menurut Sidabutar dan Edward (1995), bahwa kecerahan sangat ditentukan oleh intensitas sinar matahari dan partikel-partikel organik dan anorganik yang melayang-layang di kolom air.
Kejernihan sangat ditentukan oleh partikel-partikel terlarut dalam lumpur. Semakin banyak partikel atau bahan organik terlarut maka kekeruhan akan meningkat. Kekeruhan atau konsentrasi bahan tersuspensi dalam perairan akan menurunkan efisiensi makan dari organisme pemakan suspensi. Menurut Romimohtarto (1985), kekeruhan tidak hanya membahayakan ikan tetapi juga menyebabkan air tidak produktif karena menghalangi masuknya sinar matahari untuk fotosintesa.

2.2.3. Suhu

Temperatur adalah ukuran energi gerakan molekul. Di samudra temperatur bervariasi secara horizoltal sesuai dengan garis lintang, dan juga secara vertical sesuai dengan kedalaman. Temperature merupakan salah satu factor yang sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme (Nyabakken,1993). Air mempunyai daya muat panas yang lebih tinggi daripada daratan. Akibatnya untuk menaikan suhu sebesar 1 C, air akan membutuhkan energi yang lebih besar daripada yang dibutuhkan oleh daratan dalam jumlah massa yang sama. Dengan kata lain dengan jumlah pemanasan yang sama, daratan akan lebih cepat menjadi panas dari pada lautan. Demikian juga kebalikannya, lautan lebih efektif untuk menyimpan panas yang diterima daripada daratan, sehingga pada waktu tidak ada pemanasan (malam hari) lautan akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk menjadi dingin daripada daratan (Hutabarat dan Evans, 1985). Effendie (2003) menyatakan bahwa suhu air laut, terutama lapisan permukaan, ditentukan oleh pemanasan matahari yang intensitasnya senantiasa berubah terhadap waktu, sehingga suhu air laut akan konsonan dengan perubahan intensitas penyinaran matahari tersebut. Perubahan suhu ini dapat terjadi secara : (1) harian, (2) musiman, (3) tahunan, dan (4) jangka panjang.

2.2.4. Salinitas

Konsentrasi garam dikontrol oleh batuan alami yang mengalami pelapukan, tipe tanah dan komposisi kimia dasar perairan. Salinitas merupakan indikator pertama untuk mengetahui penyebaran dan peredaran massa air drai satu tempat ke tempat lainnya. Penyebaran salinitas secara alamiah dipengaruhi bebereapa faktor antara lain curah hujan, pengaliran air tawar ke laut secara langsung maupun lewat sungai dan gletser, penguapan, arus laut, turbulensi percampuran, dan aksi gelombang (Huboyo, 2007). Di samudra salinitasnya berkisar antara 34-35% (Huboyo, 2007). Variasi salinitas di permukaan air sangat mirip dengan keseimbangan evaporasi dan presipitasi (Huboyo, 2007).
Salinitas merupakan faktor pembatas bagi organisme perairan terutama yang berada pada range yang sempit. Salinitas adalah kadar garam terlarut dalam air. Satuan salinitas adalah per mil (‰), yaitu jumlah berat total (gr) material padat seperti NaCl yang terkandung dalam 1 kg air laut. Salinitas menurupakan bagian dari sifat fisik-kimia suatu perairan, selain suhu, pH, Substrat dan lain-lain. Salinitas dipengaruhi oleh pasang surut, curah hujan, penguapan, dan topografi suatu perairan. Akibatnya, salinitas suatu perairan dapat sama atau berbeda dengan perairan lainnya (Wibisono,2004).

2.2.5. pH

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan dan didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional (Riyadi,2005).
Air laut, dengan-kandungan ion-ion Ca dan Mg yang cukup besar, dapat mencegah terjadinya fluktuasi pH yang besar. Ion-ion Calsium dan Magnesium akan membentuk garam-garam karbonat dan bikarbonat dan campuran asam-asam karbonat tersebut dengan garam-garam membentuk suatu sistem penyangga (buffer) yang kuat (Efrizal, 2006). Oleh karena itulah, biasanya pH air laut berada sedikit di atas normal dan jarang keluar dari batas pH 7 - 9. Keadaan ini sangat menguntungkan hewan-hewan di dalamnya termasuk udang, yang karena aktivitas respirasinya menghasilkan CO2 mengakibatkan pH di sekitar insang agak turun, sehingga perlu segera dinetralkan kembali.

2.3. Parameter Kimia Lingkungan Laut

2.3.1. Klorofil

Hatta (2002), menyatakan bahwa umumnya sebaran konsentrasi klorofil tinggi di perairan pantai sebagai akibat dari tingginya suplai nutrien yang berasal dari daratan melalui limpasan air sungai. Namun sebaliknya cenderung rendah di daerah lepas pantai karena pada daerah lepas pantai ini tidak mendapat suplai nutrien dari daratan. Walaupun demikian pada beberapa tempat yang jauh dari daratan masih ditemukan konsentrasi klorofil yang tinggi. Keadaan ini terjadi akibat adanya proses sirkulasi massa air yang memungkinkan terangkutnya sejumlah nutrien dari daerah lain,seperti yang terjadi pada daerah upwelling. Ketersediaan nutrien dan intensitas cahaya matahari sangat mempengaruhi konsentrasi klorofil-a suatu perairan. Apabila nutrien dan intensitas cahaya matahari tersedia cukup, maka konsentrasi klorofil akan tinggi begitu pula sebaliknya. Perairan di daerah tropis umumnya memiliki konsentrasi klorofil yang rendah karena keterbatasan nutrien dan kuatnya stratifikasi kolom perairan sebagai akibat pemanasan permukaan perairan yang terjadi sepanjang tahun.
Salah satu prnghasil klorofil di lautan adalah fitoplankton. Fitoplanton atau kelompok  plankton tumbuhan merupakan mikroorganisme fotosintetik yang hidup melayang dan perpindahannya dalam air dipengaruhi oleh arus air ( Serly,2015). Kepadatan dan diversitas fotoplanton dalam perairan dipengaruhi oleh kondisi fisika kimia air terutama adalah cahaya, kandungan co2 bebas, suhu, ph dan zat hara (bahan nutrient). Fitoplankton dapat digunakan sebagai indikator dalam mengetahui tinggi rendahnya produksi perikanan laut di perairan (Afrisha, 2015).

2.3.2. Nitrat

Nitrat adalah kation Na utama cairan ekstra sel dan sebagian besar berhubungan dengan klorida dan bikarbonat dalam pengaturan keseimbangan asam basa. Na juga penting dalam mempertahankan tekana osmotic cairan tubuhdan dengan demikian melindungi tubuh terhadap kehilangan cairan yang berlebihan. Walaupun Na  banyak ditemukan dalam bahan makanan, sumber utama dalam makanan adalah garam dapur (NaCL) yang dipakai waktu masak dan membumbui. Pada umumnya daging lebih banyak mengandung Na dari pada bahan makanan nabati, tetapi beberapa makanan yang diproses mendapat tambahan NaCl ( Harper, 1987 ).
Distribusi vertikal Nitrat di laut menunjukkan bahwa kadar Nitrat semakin tinggi bila kedalaman laut bertambah (Hutagalung,1997). Hal ini disebabkan karena tenggelamnya partikel-partikel yang mengandung Nitrat serta bertambahnya partikel tersebut menjadi Nitrogen organik, sehingga distribusi Nitrat di laut dapat dikatakan hampir seragam baik vertikal maupun horizontal. Selanjutnya distribusi Nitrat di laut dipengaruhi oleh proses fotosintesa, gravitasi residu organisme air dan gerakan arus atau massa air (Adveksi up, welling dll).(Hutagulung, 1997).

2.3.3. Fosfat

Phosfat merupakan salah satu bentuk senyawa yang terdapat dalam perairan. Unsur phosfat terdapat dalam bentuk senyawa phosfat organik dan anorganik. Senyawa phosfat organik terdapat dalam tubuh organisme sedangkan senyawa phosfat anorganik terdapat dalam bentuk orthofosphat (Wasfi, 2000). Phosfat juga merupakan senyawa kimia yang sangat penting untuk menunjang kehidupan organisme di perairan. Phosfat berperan dalam pertumbuhan organisme dan merupakan salah satu faktor penentu kesuburan perairan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Salmin (2005) bahwa phosfat sangat berguna untuk pertumbuhan organisme dan merupakan faktor yang menentukan produktifitas badan air. Selanjutnya dijelaskan bahwa phosfat berada dalam sedimen dan lumpur air bersama dengan kehidupan biologis yang berada di atas air, dan phosfat dapat dijadikan sebagai parameter untuk mendeteksi pencemaran perairan.


III. MATERI DAN METODE

3.1. Materi

3.1.1. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum oseanografi geofisika kimia adalah alat tulis, current meter, ember, kertas anti air, label, plastik, kamera, stopwatch, hand refraktometer, secchi disk, termometer, plastik kresek hitam, botol aqua 1,5 L dilapisi lakban hitam, saringan bertingkat, timbangan, oven, tabung reaksi, mikropipet, gelas kimia, pipet ukur, labu erlenmeyer, freezer, spektofotometri, kertas saring/filter, filter holder, alumunium foil, pengaduk, kuas, vacuum pump.

3.1.2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum oseanografi geofisika kimia adalah sampel air laut, sampel sedimen, larutan fenopthalein, aseton, larutan kontrol, asam sulfat, air.

3.2. Metode

3.2.1. Parameter Geologi Lingkungan Laut

 Objek yang diukur dalam geologi lingkungan laut adalah sedimen. Langkah awalnya adalah mengambil sampel yang berasal dari Pulau Cemara Besar dan Menjangan Besar, kemudian memasukkan kedalam plastik dan diberi label/nama dalam keadaan tidak ada air laut. Selanjutnya adalah mengayak sedimen mengunakaan ayakan ukur untuk memisahkan sedimen sesuai dengan ukuranya, lalu memasukkan ke dalam aluminium foil dan mengeringkan sedimen (dengan memasukkannya kedalam oven), setelah kering timbang bobot setiap fraksi.

3.2.1. Parameter Fisika Lingkungan Laut

Objek yang diukur dalam geologi lingkungan laut adalah arus, kecerahan, suhu, salinitas dan pH. Mengukur laju arus perairan dimulai dengan menyiapkan current meter dan memasangkan sambungan-sambungan kabel. Selanjutnya mencelupkan Current meter kedalam perairan dengan kedalaman 1 m. Setelah muncul kedalaman 1 m di display current meter dipencet tombol memory dan menunggu alat untuk merekam kecepatan dan arah arus dalam 5 menit. Setelah itu memencet kembali tombol memory dan kemudian mendownload data yang ada pada alat current meter untuk selanjutnya dianalisis
Mengukur tingkat kecerahan perairan digunakan Sechii disk, langkah awalnya adalah menyiapkan alat Sechii disk, dimasukkan kedalam air sampai warna hitam dan putih tidak terlihat, dicatat batas keeping sechii (tidak terlihat), diangkat sedikit sampai warna terlihat jelas, dicatat batas keeping sechii (terlihat). Dalam mengukur suhu perairan langkah awalnya adalah menyiapkan thermometer, kemudian dimasukan kedalam badan perairan, ditunggu ±3 menit dan dicatat hasilnya.
Pengukuran kadar pH dimulai dengan mengambil sampel air ke dalam plastik, dan memasukkan pH universal kedalam air sampel, ditunggu ±2 menit, dicocokkan warna yang timbul dengan warna standard, dicatat nilai pH nya. Pengukuran kadar salinitas yang dilakukan adalah menyiapkan Hand refraktometer, dikalibrasi menggunakan air tawar sampai menunjukkan angka nol, diteteskan sampel air pada permukaan kaca pengukurnya, diarahkan ke sinar matahari, dibaca ukuran salinitasnya dan mencatat hasilnya.

3.2.1. Parameter Kimia Lingkungan Laut

Objek yang diukur dalam parameter kimia lingkungan laut adalah Klorofil a, nitrat dan Fosfat. Pengujian nitrat pada sampel air laut dilakukan dengan menyiap empat sampel air laut terlebih dahulu. Kemudian masukkan empat sampel air tersebut kedalam gelas ukur yang masing-masing sebanyak 50 ml. Pindahkan air laut pada gelas ukur pada labu erlenmeyer. Selanjutnya teteskan asam sulfat sebanyak 1 ml ke masing-masing labu erlenmeyer dengan menggunakan mikropipet, kemudian di homogenkan. Masukkan masing-masing sampel air laut kedalam kuvet, kemudian amati dengan menggunakan spektofotometer dan periksa tingkat absorbansinya. Catat hasil yang di dapatkan.
Pengujian klorofil-a pada sampel air laut dilakukan dengan menyiapkan sampel air laut terlebih dahulu. Masukkan 1 liter air laut kedalam gelas ukur. Selanjutnya tuangkan sedikit demi sedikit sampel air laut pada gelas ukur kedalam filter holder yang berisi kerta saringan. Kemudian kertas saringan dilepaskan dari filter holder. Siapkan aseton sebanyak 10 ml kedalam sebuah gelas kimia.
Selanjutnya bilas kertas saring dengan menggunakan aseton. Setelah dibilas, sampel air laut tersebut dimasukkan kedalam tabung reaksi yang dibungkus dengan aluminium foil, kemudian disimpan dalam freezer. Selanjutnya masukkan sampel air laut tersebut kedalam kuvet untuk di uji dengan menggunakan spektofotometer dan diperiksa tingkat absorbansinya. Catat hasil yang didapatkan.
Pengujian fosfat pada sampel air laut dilakukan dengan menyiap empat sampel air laut terlebih dahulu. Kemudian masukkan empat sampel air tersebut kedalam gelas ukur yang masing-masing sebanyak 50 ml. Pindahkan air laut pada gelas ukur pada labu erlenmeyer. Teteskan larutan PP sebanyak 10 ml sampai larutan berwarna merah muda (pink) untuk menguji sifat asam/basa sampel tersebut. Selanjutnya diteteskan larutan kontrol sebanyak 8 ml sampai larutan kembali berwarna bening. Tuangkan keempat sampel air tersebut kedalam kuvet untuk di uji menggunakan spektofotometer dan di periksa tingkat absorbansinya. Catat hasil yang di dapatkan.

3.3. Waktu dan Tempat

Praktikum Oseanografi Geofisika dan Kimia lapang dilaksanakan pada tanggal 30-31 Oktober 2016 di Pulau Menjangan Besar, , Pulau Gosong, Pulau Nyemplungan, dan Pulau Menjangan Kecil Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Indonesia dan praktikum lapang kedua dilakukan pada tanggal 17 November 2016 di Distrik Navigasi Cilacap, Jawa Tengah. Sedangkan, analisis data Oseanografi Geofisika dan Kimia dilaksanakan pada tanggal 2 November di Laboratorium Pemanfaatan Sumberdaya Perairan, Fakultas Peikananan dan Ilmu Kelautan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Parameter Geologi Laut

Tabel 1. Pengamatan Parameter Geologi.
Pulau
Klasifikasi
Persentase
Cemara Kecil
Kerikil
2.72

Pasir Kasar
21.38

Pasir Sedang
6.02

Pasir Halus
40.59

Lumpur
23.12

Menjangan Kecil
Kerikil
4.20

Pasir Kasar
18.80

Pasir Sedang
4.96

Pasir Halus
50.26

Lumpur
17.81

Parameter geologi laut yang diukur adalah sedimen dengan menggunakan metode sortasi. Menurut Friedman dan Sanders (1978), sortasi atau pemilahan adalah penyebaran ukuran butir terhadap ukuran butir rata-rata. Sortasi dikatakan baik jika batuan sedimen mempunyai penyebaran ukuran butir terhadap ukuran butir rata-rata pendek. Sebaliknya apabila sedimen mempunyai penyebaran ukuran butir terhadap rata-rata ukuran butir panjang disebut sortasi jelek.
   
                            A                                                                 B
Gambar 1. Persentase Jenis Sedimen. (A) Pulau Menjangan Kecil, (B) Pulau Cemara Kecil
Berdasarkan analisis perhitungan, hasil yang diperoleh adalah ukuran sediman yang dominan dalam sampel yaitu pasir halus dengan persentase sebesar 41,57% di Pulau Cemara Kecil dan 54,76% di Pulau Menjangan Kecil. Sedimen lain yang terdapat di Pulau Cemara Kecil adalah 25,12% lumpur, 2,76% kerikil, 23,71% pasir kasar, 6,82% pasir sedang. Sedangkan jenis sedimen di Pulau Menjangan Kecil terdiri atas 7,27 % lumpur, 4.51% kerikil, 26,83% pasir kasar, dan 6,67% pasir sedang. Hal tersebut menunjukkan pengaruh lautan sangat dominan pada perairan di pulau Menjangan Kecil dan Cemara Kecil.
Berdasarkan hasil yang sudah di dapat menunjukkan bahwa sedimen didominasi oleh sedimen dengan jenis pasir. Hal ini menunjukkan pengaruh lautan sangat dominan pada perairan di pulau menjangan besar dan cemara kecil. Nybakken (1992) menyatakan bahwa perairan yang berarus kuat umumnya tekstur sedimen berpasir. Transport sedimen pada kawasan hilir dapat disebabkan oleh arus sejajar pantai atau diistilahkan dengan transport sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport). Koesoemadinata (1980) menyebutkan bahwa transport sedimen sepanjang pantai terjadi apabila pasir terangkat oleh turbulensi yang disebabkan oleh gelombang pecah sehingga menyebabkan terjadinya erosi dan akresi di daerah pantai.

4.2. Parameter Fisika dan Kimia Laut

4.2.1. Arus
Tabel 2. Rata- Rata Kecepatan dan Arah Arus
Ulangan ke-
Nilai Rata-Rata Kecepatan Arus (m/s)
Nilai Rata-Rata Arah Arus (deg.)
1
56.62786
182.7411
2
61.26094
189.5797
3
34.16
188.87
4
23.0095
196.6423
5
70.4895
181.7778333
6
53.891
186.698
7
9.42
192.90
8
34.7
190.25

Arus terbentuk akibat oleh angin yang bertiup dalam selang waktu yang sangat lama, dapat juga disebabkan oleh ombak yang membentur pantai secara miring. Dapat pula disebabkan oleh gelombang yang terbentuk dari gelombang yang datang menuju garis pantai (Loupatty, 2013).
Gambar 2. Rata-rata kecepatan dan arah arus
Arus yang umum dijumpai di sekitar pulau Jawa adalah arus pasang surut (tidal current), arus yang ditimbulkan oleh angin (wind driven currents), dan arus susur pantai (longshore current). Arus pasang surut merupakan gerakan air berupa arus yang terjadi akibat pasang dan surut. Di daerah pantai arus ini memiliki arah yang bolak balik dimana pada saat pasang gerakan air menuju ke pantai (flood current) sedangkan pada saat surut gerakan arus ini (ebb current) menjauhi pantai menuju laut. Sedangkan arus susur pantai adalah arus yang mengalir sejajar dengan pantai dan dihasilkan oleh adanya ombak yang tiba di pantai secara tidak tegak lurus (atau membentuk sudut) terhadap garis pantai (Duxbury, 2002).
Berdasarkan hasil data yang didownload dari current meter diperoleh bahwa kecepatan arus memiliki nilai rata rata berkisar 9.42 - 70.49 m/s dan nilai rata rata arah arus 181.78 - 192.90 deg.. Pengaruh pasut akan menyebabkan aliran arus menjadi kearah teluk pada waktu pasang. Atau sebaliknya, aliran arus menjadi kea rah laut lepas pada waktu surut. Pada saat yang sama bila angin yang cukup kuat dnegan arah yang cukup seragam, dapat juga mengakibatkan kenaikan peras muka laut pada tepi pantai (Csanady,1982).







4.2.2. Suhu dan Salinitas
Gambar 3. Sebaran Suhu dan Salinitas
Berdasarkan data yang diperoleh didapat bahwa temperature tertinggi sebesar 30.89 derajat celcius dan terendah sebesar 26.99 derajat Celcius. Sedangkan nilai salinitas yaitu sekitar 19.23 – 29.69 ppt. Menurut Dewi (2009) temperatur air dipengaruhi oleh siklus perubahan musim. Selain oleh musim, temperatur air di suatu perairan juga dipengaruhi oleh intensitas matahari, kedalaman dan daratan di sekelilingnya. Sedangkan menurut Hutabarat (1985) bahwa posisi matahari, lintang, besarnya sudut datang sinar matahari, waktu atau lamanya penyinaran matahari,penutupan awan dan kedalaman air juga mempengaruhi suhu.
Nilai salinitas yang rendah dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti hilangnya air karena penguapan (evaporasi) dan masuknya air baru melalui presipitasi baik oleh hujan atau salju atau masuknya air yang mengalir dari sungai (Laili, 1997). Variasi nilai salinitis air laut yang fluktuasi juga dipengaruhi oleh kondisi tempat. Dimana di Kepulauan karimun jawa sering mengalami presipitasi sehingga salinitas menurun.
4.2.3. Kecerahan, pH, Klorofil, Nitrat, dan Fosfat.
Tabel 3. Nilai Kecerahan, pH, Klorofil, Nitrat, dan Fosfat.
Parameter
Lokasi
Gosong
Menyamplungan
P. Menjangan Kecil
P. Menjangan Besar
Kecerahan
100 %
100 %
100 %
100 %
pH
7,8
7,8
7,9
7,9

P. Cemara Besar
P. Menjangan Besar
Klorofil (ppm)
-0,00713
-0,00163
Nitrat (ppm)
0.43185
0.4347
Fosfat (ppm)
0.03045
0.0082

Nilai kecerahan pada semua stasiun tergolong tinggi dengan nilai 100%. Hal ini disebabkan karena berkurangnya pengaruh dari jenis sedimen oleh bahan organik dan anorganik yang berasal dari daratan utama secara langsung maupun yang melewati muara sungai, dan disebabkan pula saat pengukuran yang berlangsung dilokasi terjadinya kondisi cuaca yang cerah atau mendung yang berada di perairan. Menurut Effendi (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi kecerahan antara lain keadaan cuaca, waktu pengukuran, kekeruhan dan padatan tersuspensi serta ketelitian peneliti pada saat pengukuran.
Nilai pH pada suatu perairan mempunyai pengaruh yang besar terhadap organisme perairan sehingga seringkali dijadikan petunjuk untuk menyatakan baik buruknya suatu perairan (Odum, 1971). Keberadaan pH dalam perairan dianggap sebagai variabel tersier karena pada umumnya diperairan, nilai pH berdampak proses biokimia perairan dan komunitas biologi perairan.
Pengamatan nilai pH dilakuan pada tiap lokasi pengamatan yaitu pada gosong 7,8 Menyamplungan 7,8, Menjangan Kecil 7,9 dan Menjangan Besar 7,9. Menurut Efhrizal, (2006) pH air laut berkisar antar 7,5-8,4 dan semakain rendah ke wilayah pantai karena pengaruh air tawar. Nilai pH dari pulau Gosong dan Menyamplungan yaitu 7.8 dan pada pulau Menjangan Besar dan  Menjangan Kecil yaitu 7.9. Tinggi rendahnya pH dipengaruhi oleh fluktuasi kandungan O2 maupun CO2. Tidak semua mahluk bisa bertahan terhadap perubahan nilai pH, untuk itu alam telah menyediakan mekanisme yang unik agar perubahan tidak terjadi atau terjadi tetapi dengan cara perlahan. Menurut Odum (1971) Derajat keasaman atau pH merupakan suatu indeks kadar ion hidrogen (H+) yang mencirikan keseimbangan asam dan basa. Derajat keasaman suatu perairan, baik tumbuhan maupun hewan sehingga sering dipakai sebagai petunjuk untuk menyatakan baik atau buruknya suatu perairan.
Berdasarkan hasil uji sampel air di Menjangan Besar dan Cemara Besar menunjukan nilai kandungan klorofil -0,00713 ppm, nitrat 0.43185 pmm, dan fosfat 0.03045 di Cemara Besar yang tidak berbeda jauh dengan di Menjangan Besar yaitu klorofil -0,00163 ppm dan 0.4347 ppm yaitu sedangkan nilai fosfat terdapat perbedaan yang signifikan yakni lebih kecil yaitu 0.0082 ppm untuk Menjangan Besar. Klorofil yang merupakan pigmen warna yang paling efektif dalam mengarbsorbsi sinar matahari. Selanjutnya sinar matahari tersebut digunakan dalam reaksi fotosintesis sebagai energi aktivasi reaksi.
Secara horizontal kandungan klorofil-a banyak ditemukan pada lapisan permukaan yang berada dekat dengan daratan dimana semakin menuju laut maka kandungan klorofil-a semakin rendah karena daratan banyak memberi masukan nutien kedalam perairan. Hal ini menyebabkan suburnya perairan yang akhirnya akan bermanfaat bagi fitoplankton untuk melakukan aktivitas fotosintesis. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Riley dan Skirrow (1975) dalam Wenno (2007) bahwa proses geofisik sangat mempengaruhi masuknya nutrien dari darat melalui aliran sungai yang menyebabkan bervariasinya kandungan nutrien (fosfat, nitrat dan silikat) di laut.
Tingginya sebaran konsentrasi klorofil-a di perairan pantai dan pesisir disebabkan karena adanya suplai nutrien dalam jumlah besar melalui run-off dari daratan, sedangkan rendahnya konsentrasi klorofil-a diperairan lepas pantai karena tidak adanya suplai nutrien dari daratan secara langsung. Namun pada daerah-daerah tertentu di perairan lepas pantai dijumpai konsentrasi klorofil-a dalam jumlah yang cukup tinggi. Keadaan ini disebabkan oleh tingginya konsentrasi nutrien yang dihasilkan melalui proses fisik massa air, dimana massa air dalam mengangkat nutrien dari lapisan dalam ke lapisan permukaan (Valiela, 1984 dalam Presetiahadi, 1994).




V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
            Berdasarkan praktikum pengukuran dan analisis data beberapa parameter geologi, fisika, dan kimia lingkungan laut dapat disimpulkan bahwa kondisi sedimen pantai di lokasi praktikum didominasi oleh pasir halus. Kecepatan arus mempunyai kecepatan rata-rata antara 9.42 - 70.49 m/s dengan arah menuju ke teluk Cilacap. Suhu di lokasi praktikum menunjukkan suhu rata-rata di laut tropis dengan salinitas yang kecil. Kecerahan dan pH menunjukkan nilai yang tinggi. Sedangkan pada parameter kimia yaitu Klorofil, Fosfat dan Nitrat menunjukkan nilai yang tinggi.
5.2. Saran
            Untuk praktikum selanjutnya diharapkan praktikan dapat mengukur parameter kimia laut secara langsung sehingga praktikan dapat mengetahui dan memahami metode analisis Nitrat, Klorofil maupun Fosfat

DAFTAR PUSTAKA

Afrisha. C. K, M. Yusuf Dan Sri. Y.W. 2015. Sebaran Horizontal Konsentrasi Nitrat (NO3-) Dan Kelimpahan Pitoplankton Pada Bulan Desember 2013 Di Perairan Komodo Nusa Tenggara Timur. Jurnal Oseanografi. Vol. 4 No. 1.Universitas Diponogoro.
Alfa,Gita Arsyadha. 2002. Kajian Prospek Dan Arahan Pengembangan Atraksi Wisata Kepulauan Karimunjawa Dalam Perspektif Konservasi. Tugas Akhir. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang. UNDIP.
Csanady, G.T.1982. Circulation in the Coastal Ocean. Reidel. Dardrecht : 279 pp.
Dewi, L. 2009. Kondisi oseanografi fisika perairan barat sumatera (pulau simeulue dan sekitarnya) pada bulan agustus 2007 pasca tsunami desember 2004. Makara Sains Vol 13 No 1 : 17-22.
Duxbury, A.B., Duxbury, A.C., dan Sverdrup, K.A. 2002. Fundamentals of Oceanography. New York.
Effendi. H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Efhrizal. 2006. Hubungan Beberapa Parameter Kualitas Air Dengan Kelimpahan Fitoplankton Di Perairan Pulau Penyengat Kota Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Fakultas Kelauatan Dan Perikanan Universitas Raja Ali Haji. Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Eriksson, K.A. and Davison, C. 2001. Stratigraphic and structural evolution of the early Diligencia Basin (late Tertiary), Orocopia Mountains, southern California. Bull. Geol. Soc. Amer., 113, 196-221.
Hatta, M. 2002. Hubungan Antara Klorofil-a dan Ikan Pelagis dengan Kondisi Oseanografi di Perairan Utara Irian Jaya. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Huboyo,H S dan Zaman,B. 2007. Analilis Sebaran Temperatur dan Salinitas Air Limbah PLTU-PLTGU berdasarkan Sistem Pemetaan Spasial (Studi Kasus : PLTU-PLTGU) Tambak Lorong Semarang. Jurnal Presipitasi. 3(2).
Hutabarat,S dan Evans, S, M. 1985. Pengantar Oseanografi. Penerbit UI – Press, Jakarta.
Hutagalung, Horas dan Abdul Rozak.1997. Metode Analisis Air Laut, Sedimen dan Biota. Buku Kedua. Puslitbang Oseanologi-LIPI. Jakarta.
Koesoemadinata, R.P. 1980. Prinsip-Prinsip Sedimentasi. ITB. Bandung.
Lalli, C. M & T. R. Parsons. 1997. Biological oceanography : An Introduction. Pergamon Press, New York.
Loupatty Grace. 2013. Karakteristik Energi Gelombang Dan Arus Perairan Di Provinsi Maluku. Jurnal Barekeng. Vol. 7 (1): 19 – 22.
Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: PT. Gramedia.
Nybakken, J.W. 1993. Dasar-dasar Ekologi Mangrove. PT. Gramedia, Jakarta.
Odum, E.P. 1971. Fundamental of Ekology. Third Edition. W.B. Saunders Company. Toronto Florida.
Presetiahadi. K, 1994. Kondisi Oseanografi Perairan Selat Makassar pada Juli 1992 (Musim Timur). Skripsi. Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan. Fakultas Perikanan IPB. Bogor
Riyadi, dkk. 2005. Kajian Kualitas Perairan Laut Kota Semarang Dan Kelayakannya Untuk Budidaya Rumput Laut. Pusat Pengkajian Dan Penerapan Teknologi
Romimohtarto, K.1985. Kualitas Air Dalam Budidaya Laut. FAO. Bandar Lampung.
Ronowicz Marta, Maria Wlodarska-Kowalczuk& Piotr Kuklinski, 2012. Depth- and substrate-related patterns of species richness and distribution of hydroids (Cnidaria, Hydrozoa) in Arctic coastal waters (Svalbard). Marine Ecology 34 (Suppl. 1) (2013) 165–176.
Sabrina dan Delila, 2001. Penuntun Praktikum Pengelolaan Kualitas Air. Universitas Riau. Pekanbaru.
Salmin. 2005. Kadar Oksigen Terlarut di Perairan Sungai Dadap, Goba, Muara Karang dan Teluk Banten. Dalam : Foraminifera Sebagai Bioindikator Pencemaran. Hasil Studi P3O, LIPI.
Serly. M. A,Izmiarti Dan Choirul. 2015. Komunitas Fitoplankton Di Sekitar Sungai Utama Di Zona Litoral Danau Singkarak, Provinsi Sumatera Barat. Online Jurnal Of Natural Science. Vol 4 No 3. Universitas Andalas. Sumatera Barat.
Sidabutar, T. dan Edward. 1995. Kualitas Perairan Selat Rosenberg dan Teluk Gelamit Tual Maluku Tenggara. Balitbang Sumberdaya Laut LIPI. Ambon.
Sulistijo dan W. S. Atmadja. 1996. Perkembangan Budidaya Rumput Laut di Indonesia. Puslitbang Oseanografi LIPI. Jakarta.
Wasfi, A. 2000. Tingkat Kesuburan Situ Rawa Besar Depok Berdasarkan Kandungan Unsur Hara N dan P. Skripsi. Fakultas Perikanan. IPB. Bogor.
Wenno LF. 2007. Biodiversitas Organisme Planktonik dalam Kaitannya dengan Kualitas Perairan dan Sirkulasi Massa Air di Selat Makassar. Pusat Penelitian Oseanografi (LIPI). Jakarta.
Wibisono, M.S. 2005. Pengantar Ilmu Kelautan. PT Gramedia Widiasarana Indonesia: Jakarta.


LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Spektofotometri Klorofil
630nm
ABS
K.ABS
1
-0.003
-0.0023
2
-0.01
-0.07
3
0.01
0.006
4
0.000
0.0001
647nm
ABS
K.ABS
1
-0.01
-0.0007
2
-0.000
-0.0002
3
0.003
0.0026
4
0.001
0.0009
664nm
ABS
K.ABS
1
-0.014
-0.0143
2
-0.013
-0.0128
3
-0.010
-0.0099
4
-0.011
-0.0111
750nm
ABS
K.ABS
1
-0.004
-0.0044
2
-0.003
-0.0028
3
-0.004
-0.0038
4
-0.002
-0.0018



Lampiran 2. Hasil analisis kandungan nitrat dan fosfat

























Lampiran 3. Salinitas dan Arus
Salinitas (g/kg)
Suhu (C)
Suhu (C)
Suhu (C)
Suhu (C)
Suhu (C)
Suhu (C)
Suhu (C)
23,972
29,595
27,388
30,162
30,718
26,994
29,794
28,67
19,778
30,478
30,826
30,282
30,369
30,1
30,369
30,389
19,827
30,479
30,798
30,286
30,353
30,45
30,372
30,382
19,801
30,48
30,797
30,286
30,316
30,522
30,375
30,382
19,793
30,481
30,787
30,279
30,308
30,572
30,382
30,384
19,783
30,479
30,801
30,281
30,31
30,573
30,382
30,386
19,771
30,476
30,825
30,282
30,304
30,53
30,376
30,389
19,772
30,486
30,814
30,284
30,308
30,514
30,382
30,39
19,775
30,484
30,808
30,284
30,306
30,493
30,382
30,39
19,772
30,479
30,803
30,284
30,318
30,481
30,382
30,393
19,776
30,477
30,797
30,284
30,307
30,483
30,382
30,393
19,749
30,483
30,794
30,286
30,305
30,481
30,382
30,394
19,726
30,487
30,795
30,287
30,3
30,48
30,384
30,398
19,697
30,485
30,813
30,297
30,303
30,482
30,382
30,407
19,697
30,483
30,82
30,268
30,303
30,473
30,382
30,408
19,701
30,482
30,816
30,268
30,309
30,48
30,381
30,41
19,777
30,482
30,815
30,245
30,307
30,48
30,38
30,4
19,776
30,482
30,818
30,246
30,316
30,482
30,389
30,399
19,781
30,482
30,749
30,247
30,312
30,463
30,393
30,398
19,786
30,481
30,795
30,242
30,308
30,428
30,391
30,398
19,788
30,482
30,835
30,236
30,326
30,432
30,385
30,397
19,795
30,48
30,833
30,238
30,344
30,433
30,381
30,398
19,792
30,467
30,68
30,237
30,348
30,439
30,382
30,398
19,741
30,465
30,673
30,238
30,355
30,453
30,382
30,405
19,727
30,465
30,664
30,241
30,376
30,467
30,384
30,41
19,755
30,467
30,666
30,25
30,375
30,435
30,389
30,412
19,729
30,467
30,666
30,268
30,377
30,431
30,377
30,411
19,747
30,467
30,751
30,265
30,38
30,403
30,376
30,403
19,715
30,467
30,775
30,271
30,384
30,403
30,375
30,402
19,893
30,467
30,768
30,259
30,351
30,39
30,374
30,407
19,891
30,466
30,844
30,251
30,344
30,38
30,372
30,408
19,886
30,466
30,812
30,269
30,37
30,393
30,373
30,418
19,864
30,466
30,775
30,273
30,357
30,514
30,375
30,419
19,903
30,467
30,78
30,273
30,364
30,467
30,377
30,417
19,907
30,469
30,775
30,268
30,391
30,448
30,378
30,42
19,892
30,468
30,797
30,264
30,388
30,443
30,381
30,426
19,908
30,484
30,791
30,271
30,373
30,426
30,381
30,422
19,905
30,487
30,784
30,268
30,362
30,425
30,378
30,421
19,951
30,502
30,774
30,263
30,365
30,465
30,375
30,428
19,951
30,503
30,767
30,26
30,37
30,511
30,377
30,438
19,93
30,507
30,82
30,26
30,372
30,536
30,377
30,437
19,92
30,487
30,824
30,28
30,375
30,54
30,377
30,439
19,923
30,483
30,86
30,279
30,376
30,544
30,378
30,438
19,939
30,491
30,846
30,289
30,388
30,57
30,379
30,436
19,908
30,498
30,831
30,319
30,398
30,576
30,381
30,44
19,97
30,501
30,821
30,374
30,398
30,563
30,38
30,435
19,921
30,501
30,828
30,37
30,398
30,529
30,382
30,442
19,941
30,501
30,855
30,357
30,395
30,485
30,382
30,441
19,98
30,516
30,888
30,356
30,426
30,494
30,385
30,442
19,96
30,499
30,911
30,361
30,415
30,491
30,386
30,445
19,941
30,499
30,894
30,336
30,417
30,485
30,382
30,446
19,925
30,499
30,914
30,325
30,427
30,523
30,38
30,444
19,917
30,499
30,893
30,367
30,443
30,449
30,375
30,443
19,917
30,505
30,864
30,378
30,449
30,436
30,376
30,438
19,914
30,507
30,701
30,333
30,45
30,449
30,386
30,436
19,924
30,51
30,779
30,346
30,452
30,449
30,407
30,435
19,849
30,516
30,787
30,356
30,452
30,457
30,406
30,438
19,884
30,519
30,86
30,401
30,446
30,461
30,4
30,431
19,92
30,519
30,865
30,408
30,453
30,458
30,389
30,429
19,944
30,518
30,868
30,416
30,456
30,477
30,382
30,43
19,898
30,53
30,888
30,414
30,446
30,476
30,38
30,444
19,914
30,51
30,889
30,403
30,444
30,468
30,377
30,442
19,78
30,508
30,839
30,399
30,446
30,467
30,388
30,442
19,87
30,512
30,839
30,402
30,45
30,47
30,411
30,418
19,871
30,512
30,842
30,404
30,449
30,47
30,403
30,406
20
30,503
30,838
30,407
30,462
30,485
30,404
30,406
19,906
30,504
30,844
30,418
30,466
30,484
30,415
30,455
19,907
30,504
30,871
30,416
30,471
30,486
30,419
30,452
19,847
30,507
30,863
30,423
30,474
30,505
30,422
30,449
19,831
30,506
30,859
30,405
30,476
30,518
30,426
30,442
19,961
30,496
30,83
30,392
30,477
30,543
30,424
30,432
19,843
30,499
30,807
30,468
30,477
30,559
30,441
30,446
19,873
30,504
30,794
30,472
30,477
30,53
30,436
30,433
19,9
30,512
30,725
30,477
30,459
30,521
30,432
30,44
19,887
30,514
30,701
30,475
30,452
30,526
30,404
30,441
19,951
30,513
30,714
30,47
30,428
30,534
30,398
30,437
19,918
30,512
30,635
30,47
30,426
30,574
30,407
30,444
19,926
30,512
30,64
30,458
30,471
30,554
30,417
30,449
19,884
30,509
30,642
30,473
30,482
30,539
30,42
30,452
19,854
30,499
30,64
30,473
30,481
30,563
30,42
30,454
19,858
30,493
30,648
30,486
30,448
30,56
30,427
30,454
19,818
30,48
30,669
30,499
30,444
30,558
30,428
30,446
19,832
30,483
30,699
30,496
30,474
30,557
30,429
30,437
19,845
30,487
30,703
30,499
30,478
30,558
30,433
30,424
20,168
30,491
30,707
30,5
30,487
30,559
30,474
30,416
20,089
30,494
30,689
30,507
30,5
30,564
30,449
30,464
20,071
30,494
30,688
30,507
30,485
30,568
30,415
30,465
20,079
30,489
30,683
30,506
30,492
30,575
30,408
30,465
20,054
30,481
30,593
30,505
30,491
30,584
30,408
30,465
20,066
30,467
30,598
30,505
30,501
30,591
30,408
30,463
20,108
30,47
30,642
30,505
30,517
30,603
30,414
30,462
20,103
30,478
30,654
30,505
30,519
30,579
30,417
30,463
20,097
30,468
30,723
30,502
30,516
30,57
30,419
30,463
20,086
30,464
30,726
30,497
30,514
30,599
30,425
30,463
20,079
30,466
30,766
30,499
30,516
30,596
30,431
30,463
20,09
30,465
30,662
30,494
30,509
30,583
30,432
30,463
20,087
30,47
30,709
30,491
30,507
30,573
30,431
30,463
20,087
30,47
30,706
30,495
30,507
30,566
30,435
30,463
20,106
30,46
30,692
30,498
30,516
30,57
30,444
30,463
20,108
30,472
30,685
30,483
30,522
30,584
30,448
30,463
20,114
30,482
30,696
30,487
30,525
30,594
30,448
30,461
20,116
30,474
30,769
30,467
30,526
30,595
30,445
30,461
20,118
30,464
30,685
30,479
30,534
30,579
30,445
30,46
20,11
30,461
30,708
30,525
30,531
30,6
30,446
30,461
20,13
30,459
30,688
30,515
30,532
30,626
30,448
30,461
20,123
30,46
30,668
30,513
30,528
30,631
30,449
30,461
20,104
30,46
30,622
30,516
30,53
30,634
30,449
30,472
20,105
30,453
30,604
30,519
30,529
30,635
30,454
30,476
20,117
30,438
30,564
30,539
30,525
30,635
30,458
30,47
20,12
30,477
30,686
30,54
30,522
30,634
30,459
30,468
20,144
30,468
30,706
30,544
30,522
30,633
30,461
30,463
20,127
30,459
30,775
30,518
30,523
30,631
30,462
30,463
20,114
30,459
30,767
30,506
30,519
30,629
30,462
30,463
20,063
30,463
30,774
30,488
30,523
30,637
30,458
30,467
20,081
30,465
30,774
30,493
30,544
30,645
30,456
30,473
20,094
30,468
30,77
30,498
30,554
30,628
30,455
30,472
20,086
30,47
30,768
30,499
30,564
30,628
30,45
30,482
20,085
30,468
30,738
30,49
30,575
30,615
30,445
30,482
20,087
30,467
30,738
30,485
30,575
30,616
30,449
30,484
20,106
30,465
30,738
30,534
30,577
30,616
30,452
30,476
20,104
30,46
30,758
30,533
30,58
30,629
30,453
30,475
20,086
30,459
30,762
30,535
30,581
30,633
30,452
30,475
20,077
30,452
30,757
30,54
30,576
30,634
30,449
30,476
20,074
30,452
30,775
30,534
30,581
30,637
30,426
30,476
20,058
30,453
30,774
30,545
30,609
30,64
30,417
30,473
20,082
30,458
30,692
30,537
30,615
30,64
30,424
30,474
20,077
30,46
30,65
30,532
30,602
30,64
30,455
30,473
20,095
30,455

30,541
30,603
30,638
30,459
30,474
20,078
30,473

30,566
30,599
30,637
30,464
30,477
20,084
30,467

30,566
30,589
30,637
30,47
30,476
20,093
30,438

30,556
30,584
30,637
30,477
30,475
20,101
30,438

30,547
30,585
30,642
30,467
30,474
20,096
30,433

30,542
30,583
30,646
30,465
30,476
20,082
30,428

30,524
30,585
30,656
30,46
30,477

30,435

30,517
30,585
30,656
30,449


30,482

30,518
30,584
30,654
30,448


30,486

30,529
30,589
30,654
30,448


30,486

30,552
30,583
30,654
30,448


30,485

30,554
30,57
30,654
30,413


30,482

30,539
30,57
30,654
30,42


30,483

30,532
30,568
30,654
30,433


30,494

30,529
30,567
30,655
30,438


30,484

30,539
30,567
30,655
30,441


30,482

30,554
30,568
30,655
30,456


30,479

30,539
30,571
30,654
30,457


30,482

30,528
30,58
30,653
30,459


30,486

30,521
30,556

30,452


30,484

30,527
30,55

30,449


30,491

30,517
30,552

30,449


30,49

30,534
30,565

30,439


30,487

30,539
30,568

30,428


30,482

30,539
30,561

30,417


30,481

30,508
30,584

30,409


30,48

30,449
30,575

30,408


30,477

30,449
30,567

30,421


30,471

30,449
30,563

30,423


30,443

30,392
30,557

30,423


30,431

30,389
30,546

30,443


30,427

30,39
30,545

30,446


30,421


30,545

30,448


30,415


30,544

30,446


30,412


30,546

30,441


30,407


30,552

30,444


30,391


30,567

30,44


30,391


30,599

30,44


30,392


30,622

30,443


30,408


30,561




30,417


30,56




30,439


30,559




30,438


30,557




30,434


30,552




30,435


30,549




30,427


30,55




30,423


30,554




30,424


30,566




30,42


30,564




30,419


30,578




30,419


30,576




30,418


30,581




30,413


30,586




30,393


30,588




30,398


30,59




30,395


30,585




30,393


30,581




30,391


30,583




30,38


30,585




30,377


30,586




30,376


30,59




30,392


30,591




30,389







30,388







30,386







30,384







30,377







30,337







30,311







30,286







30,296







30,294







30,286







30,286







30,286







30,269







30,242







30,237







30,236







30,233









Lampiran 4. Arah dan Kecepatan Arus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI SISTEM PENCERNAAN IKAN

laporan praktikum akustik dan telemetri kelautan : TARGET STRENGTH

Laporan Praktikum Koralogi